Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Tigalingga, Kabupaten Dairi, terkejut setelah mengetahui seorang pegawai bank bagian teller berinisial GS diduga melarikan uang nasabah sekira Rp1,6 miliar.
Salah seorang nasabah BRI unit Tigalingga bermarga Sembiring, kepada wartawan Selasa (29/3) mengaku dirinya menjadi salah satu korban dalam kasus itu. “Saya mengalami kerugian puluhan juta rupiah,” kata Sembiring.
Sembiring mengakui kaget dan sangat kecewa terhadap sikap pegawai BRI berinisial GS yang mereka percayai selama ini untuk menitip uang yang hendak ditransfer maupun ditabung ke BRI. Anehnya, seletalah menggondol uang nasabah miliaran rupiah, GS justru melarikan diri. Hal itu terjadi akibat minim pengawasan pimpinan BRI.
Sembiring juga mengaku, sejumlah nasabah sudah mengenal GS yang bertempat tinggal di Desa Bukit Karo, Kecamatan Tigalingga. Selama ini GS sudah dipercayai sejumlah nasabah dalam penitipan uang di BRI walau slip setorannya belakangan diberikan terhadap nasabah yang menitipkan.
Sembiring mengatakan, baru mengatahui kejadian tersebut pada Kamis (24/3) setelah dirinya mendapat info dari rekannya sesama nasabah atas kaburnya GS yang diduga melarikan uang sekira Rp1,6 miliar. Uang tersebut merupakan setoran uang tunai nasabah selama satu minggu.
“Saya terkejut saat mengetahui slip setoran yang diberikan kepada saya tidak tervalidasi cap Bank BRI,” kata Sembiring.
Sembiring menduga, GS mampu memanfaatkan situasi itu sebab teller yang ada di BRI unit Tigalingga hanya ada dua orang, salah satunya GS. Nasabah mempercayakan penitipan uang ke GS karena BRI unit Tigalingga selalu mengalami antrean panjang.
Atas kejadian itu, Sembiring mengaku perputaran ekonomi di Tigalingga dalam satu minggu terakhir ini sangat berdampak buruk. Sebab uang itu mayoritas milik para toke pengumpul hasil bumi dan pemilik toko pupuk yang ada di Tigalingga, Dairi.
Sementara itu, Kepala BRI unit Tigalingga S Sitepu saat dihubungi andalas melalui telepon selulernya membenarkan kejadian tersebut. Kasus itu, katanya, sudah ditangani langsung oleh Kantor Cabang (Kancab) BRI Sidikalang.
“Dan pihak Kancab BRI Sidikalang sudah melakukan pengecekan langsung ke rumah GS di Desa Bukit Karo, namun GS tidak ada lagi di rumahnya,” kata Sitepu, Selasa (29/3).
Kepala Kancab BRI Sidikalang Bambang Kusumo ketika ditemui di ruang kerjanya, juga mengakui hal itu. Dia menyatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan dan proses sesuai dengan Undang-Undang Perbankkan dan melakukan koordinasi dengan pimpinan BRI di Medan, Sumatera Utara , guna mencari solusi proses pengembalian uang nasabah.
Bambang menyatakan, pihak BRI bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun perlu waktu agak panjang untuk pendataan daftar nama-nama nasabah yang menjadi korban. Bambang juga mengatakan, pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian setelah proses pendataan nama-nama nasabah yang menjadi korban selesai atau valid.
Sejumlah nasabah yang menjadi korban mengakui belum mendapat penjelasan dari pihak BRI terkait kejadian itu. Mereka berharap pihak BRI memberikan solusi terbaik agar uang mereka dapat dikembalikan.
“Semoga kejadian ini menjadi pengalaman berharga bagi nasabah dalam melakukan transaksi di bank, agar tidak terulang kasus serupa,” ucap salah seorang nasabah bermarga Ginting. (JM)
Sumber : http://harianandalas.com/kanal-berita-utama/pegawai-bri-larikan-uang-nasabah-rp1-6-m
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.