Frima Nainggolan Web Blog. Powered by Blogger.

Friday, 11 November 2011

TEKNIK PENULISAN BERITA

Apakah "berita" (news) itu? Dari segi pendekatan jurnalistik, yang dimaksud dengan berita adalah peristiwa yang telah dimuat dalam suatu media cetak, atau disiarkan lewat radio atau televisi.

Dalam pembahasan kita lebih lanjut di sini akan kita fokuskan pada penerbitan cetak, seperti suratkabar atau majalah.

Berikut ini adalah tips dalam menulis berita:
  1. Tulislah berita yang menarik dengan menerapkan gaya bahasa percakapan sederhana . Tulislah berita dengan lead yang bicara. Untuk menguji lead anda “berbicara” atau “bisu” cobalah dengan membaca tulisan yang dihasilkan. Jika anda kehabisan nafas dan tersengal-sengal ketika membaca maka led anda terlalu panjang.
  2. Gunakan kata/Kalimat Sederhana. Kalimat sederhana terdiri dari satu pokok dan satu sebutan. Hindari menulis dengan kata keterangan dan anak kalimat. Ganti kata-kata yang sulit atau asing dengan kata-kata yang mudah. Bila perlu ubah susunan kalimat atau alinea agar didapat tulisan yang “mengalir”. Ingat KISS (Keep It Simple and Short)
  3. Hindari kata-kata berkabut. Kata-kata berkabut adalah tulisan yang berbunga-bunga, menggunakan istilah teknis, ungkapan asing yang tidak perlu dan ungkapan umum yang kabur. Yang diperlukan BI ragam jurnalistik adalah kejernihan tulisan (clarity).
  4. Libatkan pembaca. Melibatkan pembaca berarti menulis berita yang sesuai dengan kepentingan, rasa ingin tahu, kesulitan, cita-cita, mimpi dan angan-angan. Tapi ingat: jangan sampai terjebak menulis dengan gaya menggurui atau menganggap enteng pembaca. Melibatkan pembaca berarti mengubah soal-soal yang sulit menjadi tulisan yang mudah dimengerti pembaca. Melibatkan pembaca juga didapat dengan menulis sesuai rasa keadilan yang hidup di masyarakat.
  5. Gantilah kata sifat dengan kata kerja. Baca kalimat ini: “Seorang perempuan tua yang kelelahan bekerja di sawahnya!” Bandingkan dengan: “Seorang perempuan tua membajak, kepalanya merunduk, nafas-Nya tersengal-sengal!”
  6. Gunakan kosakata yang tidak memihak Baca kalimat ini: Seorang ayah memperkosa anak gadisnya sendiri yang masih Berusia 12 tahun Bandingkan dengan: Perkosaan menimpa anak gadis yang berusia 12 tahun.
  7. Hindari pemakaian eufemisme bahasa. Baca kalimat: Selama musim kemarau terjadi rawan pangan di Gunung Kidul Bandingkan dengan : Selama musim kemarau terjadi kelaparan di Gunung Kidul.


Kriteria Kelayakan Berita

Apakah semua peristiwa pantas atau layak dijadikan berita? Untuk menjadi berita, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Antara lain :

  1. Penting. Likuidasi 16 bank swasta oleh Pemerintah baru-baru ini adalah penting, karena menyangkut kepentingan rakyat banyak, yang menjadi pembaca media bersangkutan. Maka layak jadi berita. Ini juga relatif tergantung dari khalayak pembaca yang dituju. Isu Amien Rais menjadi calon presiden RI tentu penting untuk dimuat di Harian Republika, tetapi kurang penting dimuat di Majalah Gadis, karena khalayak pembacanya berbeda.
  2. Baru terjadi, bukan peristiwa lama. Peristiwa yang terjadi 10 tahun yang lalu jelas tidak bisa jadi berita. Sekarang malah ada berita berbentuk siaran langsung di televisi, seperti pertandingan sepakbola Piala Dunia.
  3. Unik, bukan sesuatu yang biasa. Seorang mahasiswa yang kuliah tiap hari adalah peristiwa biasa. Tetapi jika si mahasiswa menikam dosennya di dalam ruang kuliah, itu luar biasa.
  4. Asas keterkenalan. Kalau mobil Anda ditabrak mobil lain, tidak pantas jadi berita. Tetapi jika mobil yang ditumpangi Putri Diana ditabrak mobil lain, itu jadi berita dunia.
  5. Asas kedekatan. Kebakaran yang menewaskan 50 orang di Nigeria masih kalah nilai beritanya dibandingkan kebakaran yang menewaskan 50 orang di Pasar Senen, Jakarta Pusat, karena lebih dekat dengan kita. Itu dari pendekatan geografis. Tetapi bisa juga dari kedekatan emosional. Peristiwa yang terjadi di Palestina relatif jauh secara geografis, tetapi dekat secara emosional bagi khalayak pembaca di Indonesia.
  6. Magnitude. Kita melihat dampak dari suatu peristiwa. Demonstrasi yang dilakukan 10.000 mahasiswa tentu lebih besar magnitudenya dibandingkan demonstrasi oleh 100 mahasiswa. Kecelakaan kereta api yang menewaskan 200 penumpang tentu lebih besar magnitudenya ketimbang kecelakaan yang hanya menewaskan dua orang.
  7. Trend. Sesuatu hal yang biasa menjadi berita ketika menjadi kecenderungan yang meluas di masyarakat. Misalnya, sekarang orang mudah marah dan mudah membunuh pelaku kejahatan kecil (pencopet) dengan cara dibakar hiduop-hidup. Atau sekarang ada kecenderungan orang pergi ke mal untuk mencari hiburan, bukan untuk belanja.


Unsur-unsur berita 5W+1H

Dalam penulisan berita, harus terdapat unsur-unsur 5W+1H. Rumusan ini digunakan oleh seluruh wartawan sebagai patokan dalam menyusun berita agar value beritanya berbobot, yaitu:

  1. What (Apa) : Menyangkut apa peristiwanya. Nama peristiwa bisa dipersempit lagi.
  2. Who (Siapa) : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu dan yang ada kaitannya dengan peristiwa itu.
  3. Where (Dimana) : Tempat peristiwa atau kegiatan berlangsung.
  4. When (Kapan) : Kapan peristiwa dilaksanakan/terjadi serta rincian waktu (pagi, siang, sore, malam)
  5. Why (Kenapa) : Menyangkut latar belakang mengapa hal itu terjadi.How (Bagaimana)

Bagaimana peliputan berita dilaksanakan dan disampaikan sehingga tujuan tercapai.

Secara umum, kejadian yang dianggap punya nilai berita atau layak disiarkan adalah yang mengandung satu atau dua beberapa unsur yang disebutkan dibawah ini:
• Significance

• Magnitude

• Timeliness

• Proxymity

• Prominence

• Human Interest


Jenis-jenis Lead

Hubungan antara lead dan sudut berita begitu memaksa reporter untuk memikirkan lead sejak masih di lapangan. Bahkan, penentuan lead di lapangan sangat membantu mengarahkan pengumpulan bahan. Di bagian ini akan kita coba uraikan 16 buah lead disertai contoh yang membantu.

1. Lead PASAK (Peg) Apakah yang menjadi gara-gara atau pelatuk peristiwanya? Misalnya, ada berita seorang Ibu yang putus asa karena ditinggal suami kawin lagi. Nah, pelaku peristiwa inilah yang akan menjadi lead. Putus asa karena ditinggal suami yang kawin lagi, seorang Ibu tega menggantung tiga anaknya kemarin siang di Cipanas. Ketiga korban berumur 4, 6, dan 8 tahun itu masih berpakaian seragam sekolah lengkap.

2. Lead KONTRAS Ada berita terpilihnya TD Pardede sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Tekstil Indonesia di sebuah hotel mewah di Jakarta. Padahal, TD Pardede sedang berada di Medan. Selama ini TD Pardede dikenal orang sederhana, tidak kaya, namun ia terpilih sebagai ketua lembaga yang prestise. Di Medan, di kantor yang modern ber-AC, di balik meja tua yang sudutnya bekas terbakar, TD Pardede menerima pemilihannya sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Tekstil Indonesia. Berita itu disampaikan dengan telepon tadi malam dari Jakarta, tempat pemilihan itu berlangsung.

3. Lead PERTANYAAN Ada berita tentang pemberantasan minuman keras di beberapa kota. Berapa ratus Baileys-kah untuk memulihkan sebuah kebahagiaan? Bismoko (45) bukan nama sebenarnya, salah seorang peminum berat yang kepergok kemarin di salah satu bar Jakarta, menjawab dua botol sekali minum, dua kali sehari, 25 hari sebulan. Ia seorang pengusaha (rekanan pemerintah) yang sukses, tetapi seorang suami yang malang, menurut pengakuannya.

4. Lead DESKRIPTIF Ada berita tentang gempa bumi yang terjadi di Jakarta. Peristiwa itu terjadi akibat adanya pergeseran lapis bumi di Pantai Pelabuhan Ratu. Gedung […] masih mencakar langit sampai jam 14.35 kemarin, ketika tiba-tiba puncaknya gemetar, hanya satu menit, lalu retak kecil membelah dari atas sampai ke bawah. Tidak seorang pun penghuninya sempat berteriak, tahu-tahu gedung itu sudah berubah jadi puing berlepotan darah, korban gempa berkekuatan gempa pada skala Richter

5. Lead STAKATO Ada berita tentang perebutan Piala Tommy dalam lomba balap mobil. Ada lima finalis yang dijagokan dalam ajang bergengsi itu. Wus, wus, wus! Lima mobil balap serentak meraung. Kuning-merah-hijau-putih-hitam. Hayo, hayo, hayo! Penonton serentak berteriak dan berjingkrak. Laki-perempuan-tua-muda. Urutan warna tidak berubah. Finish! Mobil kuning sudah pasti menang setelah tikungan maut itu, kemarin sore di sirkuit Sentul.

6. Lead LEDAKAN Seorang lelaki keriput bagai buah markisa tua tertatih-tatih di tengah peserta seminar parapsikologi kemarin di Jakarta. Tiba-tiba sidang gempar. Lelaki itu menghamburkan serbuk merica ke seluruh ruangan, menyebabkan orang ramai bersin. Dengan itulah seminar resmi dibuka.

7. Lead FIGURATIF Bagai siang memeluk malam, begitulah perkawinan Firman (27) dan Fiona (54) kemarin sore di Cibubur. Beda usia yang besar tampak tidak mampu membedakan, malah menyamakan keduanya.

8. Lead EPIGRAM (Ungkapan khas) Sudah diberi hati minta jantung pula. Seorang suami diancam cerai oleh istrinya di PN Jakarta Pusat kemarin pagi. Suami itu dituduh memperkosa anak tirinya, anak si istri dari perkawinan terdahulu, sementara istri membanting tulang dengan berjualan di pasar. Si suami menolak tuduhan. Katanya malah dirinya yang dipaksa oleh anak tirinya.

9. Lead LITERER Kisah Si Kabayan terulang di Ciputat kemarin sore. Seorang lelaki muda dituduh oleh penduduk mencuri sapi. Lelaki itu membantah. Alasannya, dia hanya memungut tali jerami yang melintang di jalan. Bukan salahnya, kata lelaki itu, jika di ujung tali tersebut terikat seekor sapi.

10. Lead PARODI Gara-gara terlalu bersemangat mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatan olahraga, rumah pun disatroni maling. Itulah yang menimpa keluarga X ketika seisi rumahnya, termasuk pembantu, meninggalkan rumah untuk lari di Monas Minggu pagi.

11. Lead KUTIPAN “Akan saya gebuk,” kata Presiden Soeharto kemarin di Boyolali, mereka yang mencoba mengganti presiden dengan cara-cara yang tidak konstitusional.

12. Lead DIALOG/PERCAKAPAN “Betulkah Saudara mencuri sapi?” “Tidak Pak Hakim. Saya hanya menarik tali. Eh, tahu-tahu ada anak sapi di ujungnya.” Begitulah dialog hakim dan tersangka kemarin siang di PN Jakarta Selatan.

13. Lead KUMULATIF Lead kumulatif menyajikan peristiwa secara berurut, membawa pembaca sampai pada antiklimaks peristiwa. Polisi menerima laporan seorang gadis di Menteng, Jakarta Pusat kemarin sore. Konon di rumahnya ada cairan nitrogliserin, bahan pokok pembuat bom. Sepasukan polisi segera datang menggeledah kulkas, tempat cairan itu. Si gadis mengatakan, ia panik saat menerima botol itu dari temannya dan disuruh untuk melemparkannya pada siapa pun yang berani mengganggu. Ketika polisi menemukan dan memeriksanya, benda itu ternyata cuma lem.

14. Lead SUSPENSI (sama persis dengan lead no 13)

15. Lead URUTAN (idem ditto)

16. Lead SAPAAN Anakku, bagaimana kabarmu di sekolah? Apakah kamu senang belajar bersama teman-temanmu? Ah, tentu kamu senang belajar membaca, menulis, bermain di taman, dan sebagainya. Kisah berikut ini ternyata cuma mimpi bagi Syafitri Mutia, putri kedua Menteri Komunikasi dan Informasi Dr Sofyan A Djalil.


Langkah-langkah Menulis Berita

Setelah menentukan LEAD, kita perlu menginterventarisasi jenis-jenis keterangan yang telah dikumpulkan di lapangan, yaitu JALAN CERITA dari PERISTIWA yang hendak Anda laporkan. Hasil investarisasi inilah yang perlu dibongkar pasang sampai terasa pas dengan JALAN CERITA yang ditemukan. Itulah pula yang jadi sub judul dari berita. Setelah merumuskan LEAD, mulailah kita menata BADAN BERITA. Satu hal yang perlu diingat ialah tempatkanlah hasil inventarisasi yang kurang penting di bagian belakang berita. Semakin kurang penting unsur inventarisasi, semakin ke belakang tempatnya dalam berita. Inilah yang disebut dikenal dengan cara PIRAMIDA TERBALIK.

Singkatnya, ada resep yang bisa Anda tuliskan sebagai berikut :

  • Tulislah lead yang “bicara”, yang “bercakap”.
  • Tulislah berita seperti layaknya Anda mengisahkannya secara lisan,
  • Tulislah lead pendek, paling banter 30 kata, atau tiga baris ketikan,
  • Bila pikiran mulai agak kacau ketika menulis, pilah-pilah lead Anda yang rumit itu dalam dua/tiga kalimat,
  • Sebisa mungkin gunakanlah kalimat pernyataan yang sederhana. Usahakan tak lebih dari 20 kata.
  • Gunakan kata-kata sederhana, bukan yang berkabut.
  • Hindarkan kata-kata teknis, atau istilah asing yang kurang perlu,
  • Usahakan kata-kata konkret, “Jangan katakan, tapi tunjukkan”,
  • Sebanyak mungkin pakai kata kerja yang aktif, yang menggembarkan tindakan, gerak. Sebisa mungkin hindari kata-kata sifat,
  • Berkisahlah untuk pembaca, dan
  • Berkisahlah seperti melukis.



Read more at: http://www.trawang.com/2011/05/beda-gaya-penulisan-berita-dengan.html
Copyright Anda Boleh Copy Paste Dengan Menyertakan Link Sumber,Dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta

Read more at: http://www.trawang.com/2011/05/beda-gaya-penulisan-berita-dengan.html
Copyright Anda Boleh Copy Paste Dengan Menyertakan Link Sumber,Dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
Read more at: http://www.trawang.com/2011/05/beda-gaya-penulisan-berita-dengan.html
Copyright Anda Boleh Copy Paste Dengan Menyertakan Link Sumber,Dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP