Frima Nainggolan Web Blog. Powered by Blogger.

Thursday, 19 December 2013

MAKNA NATAL dalam KESEDIHAN

Alkisah seorang wanita sebut saja namanya Icha baru mengecap pendidikan salah satu SMA Negeri di Tigalingga. Sepulang sekolah dia asyik memainkan HP nya dengan salah satu akun media sosialnya. Segala sesuatu yang dialami menjalani hidup semuanya di tuangkan di media sosialnya.

Suatu saat ibunya meninggal, perasaannya sangat terpukul dengan kepergian ibunya. Sebulan, dua bulan hingga tingga bulan berlalu. Rasa rindu kehadiran ibunya di tuangkan melalui tulisan di media sosialnya di pagi si saat hendak berangkat sekolah.

"Ibu aku kangen sama Ibu.
Natal telah tiba Ibu.
Tahun ini Natalku tanpa Ibu.

i miss u mom"

Sepulang sekolah Icha memandangi foto ibunya dengan merebahkan badan di tempat tidur sambil membuka media sosial di HPnya.

Dia melihat ada komentar di tulisan yang dibuat tadi pagi dari Aloysius orang yang tak di kenal.

"mungkin rasa rindumu, sama halnya dengan rasa rindu yang ku alami"

awalnya Icha mengabaikan komentar ditulisannya, kemudian beralih memandangi foto ibunya dan membuat air matanya menetes. Tak kuat akan rasa rindu yang dialami, kembali dia memandangi HPnya yang lagi terhubung dengan media sosial. Icha berusaha mencari profil nama yang tadinya mengkomentar tulisannya.

Setelah melihat profilnya Aloysius ternyata salah satu siswa SMA swasta di Siantar, dan beberapa bulan yang lalu di tinggal pergi oleh Ibunya kesamping sisi Yang Maha Kuasa. Icha pun tahu akan hal itu setelah melihat beberapa tulisan Aloysius di akun media sosialnya.

Melalui layanan obrolan yang di sediakan media sosial tersebut, mereka saling kenalan dan saling menguatkan. Hingga hubungan mereka pun semakin lama semakin dekat. Bahkan selalu ada saat mereka merasa sedih. Hingga mereka lulus SMA.

3 bulan berlalu, saat Icha dinyatakan tak lulus masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Icha kembali meninggalkan tulisan di media sosialnya.

"tak dapat Perguruan Tinggi Negeri tidak menutup kemungkinan aku berhasil dengan masuk Perguruan Tinggi Swasta"

beberapa menit kemudian Aloysius meng-Like tulisannya, dan meninggalkan pesan

"Tak ada yang mustahil bagi -Nya, jika kita memiliki keinginan dan keyakinan"

::::::::::::
::::::::::::

Singkat cerita, Icha mendaftar di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Medan. Begitu juga halnya dengan Aloysius. Yang tak mereka sadari bahwa mereka berada sama di satu perguruan Tinggi beda fakultas.

Walaupun demikian mereka tak pernah mengetahui hal itu karena mereka hanya berbalas komentar saja swlama satu tahun lamanya. Sampai rasa satu sama lain saling membutuhkan dan rasa sayang pun timbul diantara mereka.

Hingga suatu saat Icha dan Aloysius mengikuti salah satu Natal salah satu unit kegiatan mahasiswa. Icha dan Aloysius saling berpapasan saat hendak memasuki ruangan. Dalam benak mereka saling bertanya-tanya.

Icha : "Bukankah ini Aloysius, temanku yang selama ini berbalas komentar di media sosialku.?" sambil tetap memperhatikan wajah Aloysius dan mengambil tempat duduk tak jauh dari Aloysius.

sama halnya dengan Aloysius

Aloysius : "Bukankah gadis ini yang selama ini twemanku berbalas komentar di media sosialku.?" sesekali curi pandang kepada Icha.

Karena rasa penasaran yang mereka rasakan, kedua-duanya menuliskan tulisan di akun media sosial mereka.

"Lagi mengikuti perayaan natal Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Universitas ...."

Beberapa saat setelah meninggalkan tulisan dan saling memperhatikan beranda media sosial. Kalau sajanya tulisan mereka sama. Dan keduanya saling lempar senyum dan tanpa ada aba-aba dari satu sama lain mereka berdua meninggalkan ruangan dan bergegas keluar dengan pintu berbeda.

Saat mereka berhadapan Aloysius dan Icha saling mengulurkan tangan. Karena dengan bersamaan tiba-tiba keduanya menarik kembali tangannya.
Kemudian keduanya kembali mengulurkan tangan hingga bersentuhan.

Aloysius : "I.."
Icha : "Al.."

keduanya tak menyelesaikan kalimat yang hendak di sebutkan.

Icha : "Aloysius kan.?"
Alosysius : "benar, Kamu Icha kan..?"
Icha : memeluk Aloysius tanpa menjawab pertanyaan Aloysius. Sambil berbisik di pelukan Aloysius
"aku sayang kamu, lama sudah aku ingin jumpa dan mengatakan itu"
dan mengeluarkan air mata
Aloysius : kemudian memeluk Icha lebih erat sambil berkata.
"Aku juga sayang bahkan cinta sama kamu"

Setelah mereka melepas rasa rindu dan mengucapkan rasa sayang dan cinta dengan berpelukan. Keduanya kembali ke dalam ruangan dengan sukacita dan gembira mengikuti kebaktian natal dan mengambil tempat duduk yang berdampingan.


_Aloysius Si Batang KapOer

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP